
Mataram, (KabarBerita) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka menyambut HUT NTB ke-67 di Ruang Rinjani Kantor Gubernur pada Selasa,(16/12/2025).
Peringatan HUT NTB tahun ini mengambil tagline “gerak cepat NTB hebat”. Momentum ini dimaknai sebagai ajang evaluasi dan percepatan pembangunan daerah. Selama 67 tahun provinsi NTB telah mengalami transformasi signifikan diberbagai sektor dan pertumbuhan ekonomi yang meningakat.
“Peningkatan kualitas pendidiian, pelayanan kesehatan, serta dalam rangka pembangunan infrastruktur adalah bukti nyata transformasi di NTB,” kata Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda dalam sambutannya.
Baiq Isvie juga menyamapaikan duka yang mendalam atas bencana alam yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar), dan berbagai daerah lainnya yang terkena bencana.
“Jadi kami dari DPRD turut berduka cita dan data resmi yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban yang melanda Aceh dan Sumatera 1016 orang meninggal, 5 Ribu orang terluka, 262 orang masih dinyatakan hilang sampai hari ini dan jumlah pengungsi 800 ribu orang lebih,” terangnya.
Banyaknya warga yang menjadi korban dan terpaksa harus mengungsi, Baiq Isvie pun menyerukan agar bencana alam di Sumatra bisa ditetapkan menjadi bencana nasional.
Politisi Partai Golkar ini menyebut penyebab utama bencana, dikarenakan keserakahan segelintir orang, yang melakukan penggundulan hutan sehingga mengakibatkan kerusakan alam, flora dan fauna.
“Kini hutan itu tinggal kenangan, karena kita membutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun untuk mengembalikan alam seperti semula, dan kami mendorong bencana yang terjadi di Sumatera dan Aceh menjadi bencana Nasional,”ujarnya.
Isvie juga menekankan dari kejadian bencana yang terjadi di Sumatera dan aceh menjadi pelajaran supaya masyarakat ikut terlibat dalam melestarikan hutan dan menjaga lingkungan di sekitar dan tetap waspada dengan kemungkinan bencana yang kapan saja bisa terjadi.
“Dengan kondisi yang terjadi saat ini, kami menghimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi dan ancaman bencana alam yang mengintai wilayah kita, dan kami berharap BPBD dan pihak terkait untuk tetap waspada jika ada bencana yang terjadi di NTB ,”terangnya.
Sementara itu, Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal ketika menyampaikan sambutannya mengajak para tamu undangan yang hadir untuk mendoakan korban banjir Sumatra dan Aceh. Dengan meminta semua yang hadir mengheningkan cipta sejenak sebagai bentuk rasa duka cita dan empati atas bencana yang menimpa masyarakat Aceh, Sumbar dan Sumut.
“Semoga saudara kita di ketiga provinsi tersebut yang terdampak bencana diberikan kekuatan, keihklasan dan kemudahan untuk menggapai kepulihan dan kembali ke situasi normal,” ucapnya.
Dikatakannya juga bahwa Pemprov NTB dalam waktu dekat akan segera mengirimkan bantuan kepada korban bencana banjir Sumatra dan Aceh.
“Masing-masing akan diantarkan oleh tim yang juga akan memberikan dukungan personil bagi upaya pemulihan di tiga provinsi tersebut,” imbuhnya.
Untuk informasi Berdasarkan data BNPB sampai Minggu (14/12/2025), total korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi, Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat, mencapai 1.016 jiwa. Pos Pendamping Nasional (Pospenas) yang dipimpin oleh BNPB mencatat korban meninggal tertinggi terjadi di Provinsi Aceh dengan jumlah 424 jiwa, sedangkan Sumatra Utara mencapai 349 jiwa dan Sumatra Barat 243 jiwa.
Dalam seminggu terakhir, korban meninggal dunia bertambah 66 jiwa, dengan rincian Provinsi Aceh 33 jiwa, Sumatra Utara 19 jiwa dan Sumatra Barat 14 jiwa. Sedangkan total jumlah korban hilang mencapai 212 jiwa dengan rincian di wilayah Aceh 32 jiwa, Sumatra Utara 90 jiwa dan Sumatra Barat 90 jiwa. (Wira)






