
Mataram(KabarBerita) — Pembangunan gerai Koperasi Merah Putih (KMP) di Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram mulai berlangsung di lahan sebelah utara Pasar Ikan Kebon Talo. Namun, langkah awal pembangunan ini langsung menimbulkan polemik setelah lapak pedagang dibongkar tanpa pemberitahuan kepada instansi terkait.
Para pedagang di pasar ikan tersebut disebut-sebut akan direlokasi ke bagian belakang atau sisi timur pasar. Hanya saja, proses pemindahan tersebut dilakukan tanpa koordinasi dengan dinas yang membawahi aktivitas perikanan di pasar tersebut.
Plt. Kepala Dinas Perikanan Kota Mataram, Irwan Harimasyah, mengaku terkejut saat mengetahui lapak-lapak telah dibongkar dan para pedagang dipindahkan sebagai imbas pembangunan kantor Koperasi Merah Putih.
“Wsduh, saya baru tahu nih. Apa benar sudah dibongkar. Tidak ada koordinasi sama sekali,” ujarnya dengan nada heran.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM Kota Mataram, Jimmy Nelwan, membenarkan bahwa pembangunan gerai KMP sudah dimulai oleh pihak TNI bersama kelurahan yang tergabung dalam satgas. Ia turut menyayangkan kurangnya komunikasi sejak awal, termasuk soal relokasi pedagang.
“Kita tidak begitu mengetahui prosesnya. Dinas hanya pendampingan saja. Kami cukup sesalkan tidak adanya koordinasi, minimal diberi tahu,” kata Jimmy.
Jimmy menambahkan bahwa dari 50 kelurahan di Kota Mataram, hanya Ampenan Utara yang memenuhi syarat untuk dibangunkan kantor KMP karena memiliki lahan lebih dari 10 are sesuai standar yang ditetapkan pemerintah pusat. Sementara kelurahan lain masih menunggu kebijakan lebih lanjut, baik terkait luas lahan yang belum memenuhi syarat maupun opsi penggunaan gedung yang sudah ada.
“Yang jelas, dari 50 kelurahan hanya satu yang memenuhi standar, yaitu Ampenan Utara karena lahannya lebih dari 10 are. Kelurahan lainnya masih menunggu kebijakan,” tutup Jimmy.








