
Mataram, (KabarBerita) — Program rehabilitasi saluran irigasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menunjukkan progres signifikan sebagai bagian dari implementasi visi Prabowo Gibran dalam penguatan kedaulatan pangan. Di tingkat daerah, program ini dijalankan melalui kepemimpinan Gubernur Lalu Muhammad Iqbal dan Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri, yang menegaskan pembangunan ekosistem industri pertanian sebagai salah satu prioritas dalam RPJMD 2025–2029.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB Sadimin mengatakan, rehabilitasi irigasi yang tersebar di tiga kabupaten kini telah mencapai realisasi masing-masing 73,44 persen, 60,62 persen, dan 55,36 persen.
“Program ini ditujukan untuk meningkatkan distribusi air ke lahan pertanian serta mendongkrak produktivitas padi dan komoditas palawija di wilayah sentra produksi,” katanya.
Dijelaskan, Kabupaten Lombok Timur, pekerjaan berada di Kecamatan Sikur pada empat ruas saluran, yaitu Sikur Kanan, Sikur Kiri, Reban Talat Kanan, dan Reban Talat Kiri. Penanganan sepanjang 3.869,94 meter dengan outcome 378 hektare ini ditargetkan mampu meningkatkan indeks pertanaman hingga 230 persen.
“Anggarannya Rp6,005 miliar ini telah mencapai progres 73,44 persen,”bebernya.
Sementara itu, di Kabupaten Lombok Utara, rehabilitasi dilakukan di Kecamatan Kayangan dengan output sepanjang 2.140,17 meter dan outcome 468,67 hektare pada tiga ruas Sekunder Lokok Are, Lokok Napen, dan Sambi Belat. Melalui anggaran Rp3,216 miliar, indeks pertanaman diharapkan meningkat menjadi 215 persen.
“Progres pekerjaan per awal November mencapai 60,62 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk di Kabupaten Dompu, rehabilitasi saluran irigasi dilaksanakan di Kecamatan Pekat, yang berada di lereng Gunung Tambora dengan potensi lahan yang subur. Perbaikan dilakukan pada tiga ruas Kadindi Atas, Kadindi Tengah, dan Kadindi Bawah dengan output 3.271 meter dan outcome 472 hektare, didukung anggaran Rp4,382 miliar.
“Progres hingga awal November tercatat 55,36 persen,”katanya.
“Rehabilitasi ini diharapkan mengatasi kebocoran saluran lama sehingga petani dapat meningkatkan pola tanam dari sekali panen menjadi dua kali padi dan satu kali palawija dalam setahun,” tambahnya.
Program rehabilitasi irigasi ini menjadi langkah strategis Pemerintah Provinsi NTB dalam memperkuat sektor pertanian melalui penyediaan infrastruktur dasar yang memadai. Secara khusus Gubernur NTB Lalu Muhamad telah meminta dukungan pemerintah pusat.
Pemerintah Provinsi NTB berharap pembangunan ini memberi dampak nyata pada peningkatan produksi pangan dan ketahanan pangan daerah dalam beberapa tahun ke depan. (*)





