
Lombok Tengah, (KabarBerita) – Dalam rangka memperkuat fondasi ideologi negara dan nilai-nilai kebangsaan, Anggota MPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTB 2, H. M. Muazzim Akbar, S.IP., secara gencar menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di berbagai kabupaten di wilayah pemilihannya.
Sosialiasi empat pilar kebangsaan diselenggarakan di Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah, Selasa 9 Desember 2025.
Kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, pelajar, hingga ormas, aparatur desa ini, mendapat sambutan antusias.
Empat Pilar MPR RI yang disosialisasikan meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Sosialisasi tidak hanya dilakukan dalam bentuk ceramah, tetapi juga melalui dialog interaktif, tanya jawab, dan permainan edukatif seperti memberikan hadiah kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan seputar Pancasila.
Dalam paparannya, Muazzim Akbar menekankan pula bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan merupakan dasar bagi warga negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di tengah keberagaman, perbedaan agama, dan budaya di NTB.
“Empat Pilar ini adalah rumusan final perjalanan bangsa kita. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup harus kita hayati dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara NKRI harga mati yang harus kita jaga bersama,” tegasnya di hadapan ratusan peserta di Desa Sukaraja.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif menangkal paham-paham radikalisme dan intoleransi yang dapat merongrong keutuhan bangsa.
“Dengan memahami makna Bhinneka Tunggal Ika, kita justru menjadi kuat karena perbedaan. Ini sangat relevan dengan kondisi NTB yang harmonis,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Anggota MPR RI Dapil NTB 2 ini berharap dapat membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga identitas dan konstitusi bangsa. Langkah ini dianggap sebagai investasi vital untuk ketahanan ideologi bangsa, terutama bagi generasi muda di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi saat ini. Diharapkannya, upaya ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kebijakan pembangunan dan kehidupan bermasyarakat di NTB. (*)





