
Mataram, (KabarBerita) – Kawasan Sky Lancing di Desa Mekarsari, Lombok Tengah dan Desa Banyumulek, Lombok Barat, dipastikan menjadi tuan rumah event paralayang internasional kategori Cross Country atau lintas alam pada 13–19 Oktober mendatang.
Event ini diikuti 69 atlet dari 10 negara, termasuk Indonesia, Cina, Taiwan, Swiss, Malaysia, Korea Selatan, Italia, Thailand, dan Kazakhstan.
Ketua Club Skylancing Lombok Paragliding, Roy Rahmanto, menegaskan kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa Sky Lancing layak menjadi arena cabang olahraga paralayang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
“Sejak 2022 kategori ketepatan mendarat sudah terbukti bisa dilakukan di Sky Lancing. Tahun ini kami menguji kategori cross country sebagai pembuktian bahwa Lombok siap menjadi tuan rumah PON,” ujar Roy, Selasa (30/9).
Dalam lomba ini, para pilot akan lepas landas (take off) dari Sky Lancing, Banyumulek, dan mendarat di halaman Kantor Bupati Lombok Barat. Jalur terbang tersebut telah mendapat rekomendasi AirNav karena bebas dari lintasan pesawat di sekitar Bandara Internasional Lombok (BIL).
“Tempat landing di Kantor Bupati paling ideal, luas, dan aman. Jarak minimal 24,6 kilometer bisa ditempuh atlet, bahkan target kami bisa mencapai hingga 46 kilometer,” tambahnya.
Roy menyebut, konsep perlombaan mengadopsi standar internasional dengan sistem race to goal, yakni siapa yang lebih dulu mencapai garis finish. Demi keamanan, panitia menyiapkan empat titik pengamanan, termasuk ambulans, tim SAR, kepolisian, dan dukungan personel Lanud ZAM yang bersifat mobile.
Kabid Pemasaran Dispar Lombok Barat, Ni Ayu Luh Budiyanti, menambahkan bahwa OPD terkait sudah berkoordinasi untuk mendukung pelaksanaan event ini. “Alun-alun Kantor Bupati akan disterilkan selama lima hari pelaksanaan. Kami siapkan pembatas, pengamanan lalu lintas, serta area UMKM di sisi barat dan timur lokasi,” jelasnya.
Budiyanti menegaskan, event paralayang internasional ini bukan hanya uji coba kesiapan Lombok sebagai tuan rumah PON, tetapi juga menjadi ajang promosi wisata olahraga (sport tourism).
“Bentang alam Lombok Barat sangat mendukung. Kami berharap event ini membuka ruang kolaborasi lebih luas antara penyelenggara dengan pemerintah daerah,” pungkasnya. (*)