
Mataram, (KabarBerita) — Anggota DPRD NTB dari Fraksi PKB, H. Lalu Muhibban angkat bicara perihal vidio keributan yang terjadi antara dirinya dengan oknum debt colector pada Jum’at 17 Oktober 2025.
Vidio itu diunggah dan viral di berbagai flatform media sosial.
Dalam klarifikasinya kepada sejumlah awak media, Lalu Muhibban menyampaikan kronologis kejadian sehingga terjadi keributan seperti yang terlihat dalam vidio.
“Jadi ini terkait masalah perampasan kendaraan (mobil) yang dilakukan dengan cara kekerasan oleh oknum debt colector,” kata Lalu Muhibban, Selasa (21/10).
Dikatakannya kejadian itu terjadi pada hari Jum’at 17 Oktober 2025 sekitar pukul 15.00 Wita.
Dirinya mendatangi kantor LNI yang merupakan agent dari debt colector setelah mendapatkan informasi dari kepala desa perihal adanya perampasan secara sepihak oleh oknum debt colector.
Awalnya Lalu Muhibban bersama sejumlah orang terdekat mendatangi LNI untuk bernegosiasi dan menanyakan apa yang menjadi permasalahan, tapi pihak LNI dalam hal ini Kahfi Cs bersikap arogan dengan menaikkan suaranya.
“Dia (Kahfi) juga bertanya kepada saya, siapa kamu, duduk kamu (dengan nada suara tinggi),” tutur anggota DPRD NTB dapil 8 Lombok Tengah ini.
“Kedatangan kami adalah untuk negosiasi secara baik-baik,” sambungnya.
Sikap arogansi oknum debt colector itu memicu kemarahan Lalu Muhibban dan beberapa orang lainnya.
“Cuman ini nurani yang bergerak karena adanya kekerasan yang dilakukan oknum debt colector dan kami sebagai masyarakat tentu kami tidak bisa tinggal diam,” ucapnya.
Sementara terkait ada senjata tajam (sajam) saat kejadian, Lalu Muhibban mengaku tidak mengetahui karena dirinya berada di dalam duduk berdiskusi dengan Kahfi Cs.
“Tiba-tiba ada rombongan datang dari luar, jadi saya melerai mereka, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyrakat,” pungkasnya.
Atas kejadian yang menyeret namanya sebagai wakil rakyat, Lalu Muhibban berharap agar kasus premanisme tersebut ditindakpanjuti oleh kepolisian Polres Lombok Tengah.
“Harapan kami sebagai masyarakat, Kapolres Loteng agar menindaklanjuti kegiatan premanisme yang dilakukan oleh debt colector itu,” harap Lalu Muhibban. (red)








