Sekolah Negeri Mataram Krisis Meja Kursi, Cermin Tata Kelola Pendidikan

Mataram(KabarBerita) – Kondisi memprihatinkan terjadi di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kota Mataram. Di tengah label “sekolah favorit” yang melekat, fasilitas dasar pembelajaran justru tidak terpenuhi. Kekurangan meja dan kursi membuat sejumlah siswa harus belajar lesehan sebelum pihak sekolah mencari solusi darurat.

Sekolah-sekolah yang terdampak bukan hanya satu dua. SMP Negeri 1 Mataram, SMP Negeri 6 Mataram, SMP Negeri 13 Mataram, hingga beberapa SMP lain mengalami kondisi serupa. Pihak sekolah bahkan terpaksa meminjam meja dan kursi dari sekolah lain yang kelebihan mebeler karena siswanya lebih sedikit, atau memindahkan meja-kursi ruang rapat untuk digunakan siswa.

‎Sejumlah kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan persoalan ini muncul akibat penerimaan siswa baru (PPDB). Dalam juknis terbaru Dinas Pendidikan Kota Mataram, satu rombongan belajar (rombel) ditetapkan hingga 45 siswa, meningkat dari sebelumnya yang hanya 38–40 siswa per rombel. Lonjakan ini membuat kapasitas kelas tidak sebanding dengan ketersediaan fasilitas belajar.

‎Namun, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, M. Yusuf, membantah bahwa persoalan ini disebabkan oleh penambahan jumlah siswa. Ia menegaskan, kekurangan mebeler justru terjadi akibat banyaknya meja dan kursi yang rusak sehingga tidak lagi layak pakai. “Bukan karena jumlah siswa yang diterima lebih banyak, tetapi karena kondisi mebeler yang rusak,” jelasnya.

‎Yusuf juga menyampaikan pihaknya tengah melakukan pengadaan meja dan kursi baru untuk mengatasi masalah ini. Namun, proses pengadaan melalui sistem e-katalog memerlukan waktu lebih lama, sehingga siswa dan sekolah terpaksa menunggu.

Kondisi ini menunjukkan adanya ironi dalam manajemen pendidikan di Kota Mataram. Sekolah-sekolah yang seharusnya menjadi etalase mutu justru menghadapi masalah elementer yang langsung berdampak pada kenyamanan dan kualitas belajar siswa. Tanpa perbaikan cepat, citra “sekolah favorit” bisa menjadi label kosong yang menutup mata terhadap fakta di lapangan.

  • Related Posts

    Sekda Mataram Ungkap Alasan Rendahnya Serapan APBD 2025 ‎

    ‎Mataram(KabarBerita) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri, mengungkapkan penyebab rendahnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, khususnya dari sisi pendapatan daerah yang hingga saat ini…

    Pendapatan Mataram Baru 53%, Fiskal Daerah Terancam Terganggu di Akhir Tahun

    Mataram(KabarBerita) – Hingga awal November 2025, realisasi pendapatan daerah Kota Mataram tercatat Rp1,002 triliun dari target Rp1,89 triliun dalam APBD 2025. Artinya, baru sekitar 53 persen pendapatan yang berhasil dikumpulkan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    You Missed

    Diusung Lintas Fakultas dan Generasi, Prof. Kurniawan Siap Pimpin Unram Menuju Era Kolaboratif

    Diusung Lintas Fakultas dan Generasi, Prof. Kurniawan Siap Pimpin Unram Menuju Era Kolaboratif

    Pemprov NTB Alokasikan Anggaran Rp 2,9 Miliar untuk Tim Percepatan, Ini Rincian Gaji Masing-Masing Tim

    Pemprov NTB Alokasikan Anggaran Rp 2,9 Miliar untuk Tim Percepatan, Ini Rincian Gaji Masing-Masing Tim

    416 Orang Daftar “Beauty Contest” Eselon III, Dua Orang Dinyatakan Gugur

    416 Orang Daftar “Beauty Contest” Eselon III, Dua Orang Dinyatakan Gugur

    APD Desak Gubernur NTB Cabut Izin PT. Sadhana Arif Nusa

    APD Desak Gubernur NTB Cabut Izin PT. Sadhana Arif Nusa

    Hari Pahlawan 2025, Waka Komisi X DPR Miq Ari Ajak Generasi Muda Jadi Hero Zaman Now

    Hari Pahlawan 2025, Waka Komisi X DPR Miq Ari Ajak Generasi Muda Jadi Hero Zaman Now

    Politisi Nasdem NTB Lalu Arif Sampaikan Selamat Atas Penganugrahan Gelar Pahlawan Nasional Kepada Sultan Bima XIV Muhammad Salahudin

    Politisi Nasdem NTB Lalu Arif Sampaikan Selamat Atas Penganugrahan Gelar Pahlawan Nasional Kepada Sultan Bima XIV Muhammad Salahudin