
Mataram(KabarBerita) – Pelaksana Tugas (Plt) Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Baiq Nelly Kusumawati, menjadi narasumber dalam Workshop Pertanggungjawaban Pengelolaan Dana di Sekolah Dasar dan Sosialisasi Anti Korupsi yang digelar untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana BOS di lingkungan pendidikan dasar.
Kegiatan tersebut diikuti para Kepala SD se-Kota Mataram beserta Ketua Komite Sekolah, sebagai langkah strategis mendorong tata kelola pendidikan yang lebih bersih dan bebas dari praktik penyimpangan. Dalam pemaparannya, Baiq Nelly menekankan bahwa laporan pertanggungjawaban harus disusun secara benar, sistematis, dan sesuai regulasi. Ia menyebut masih banyak sekolah yang perlu diperkuat pemahamannya terkait administrasi, pencatatan keuangan, hingga penataan dokumen pendukung.
Ia juga memperkenalkan e-Smart Book, panduan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan bagi seluruh OPD, termasuk sekolah, yang telah direviu oleh BPKP. Selain itu, Inspektorat turut mensosialisasikan ” SAPA Inspektur ” (Sistem Aplikasi Pengawasan APIP) yang memuat sejumlah fitur penting, di antaranya “DUMAS” (pengaduan masyarakat terkait dugaan pelanggaran berkadar pengawasan), “WBS” (Whistleblowing System untuk pengaduan internal seperti penyalahgunaan wewenang atau dugaan fraud), serta fitur “UPG” untuk pelaporan gratifikasi di masing-masing OPD.
Sosialisasi anti korupsi menjadi bagian yang ditegaskan Baiq Nelly. Ia mengingatkan bahwa pencegahan korupsi harus dimulai dari kesadaran para pengelola sekolah untuk menghindari segala bentuk praktik yang berpotensi menimbulkan kerugian negara, seperti laporan fiktif, pemotongan anggaran, hingga penggunaan dana yang tidak sesuai peruntukan.
Workshop ini diharapkan mampu menumbuhkan budaya integritas dan meningkatkan kualitas tata kelola dana pendidikan agar semakin transparan dan tepat guna, sehingga berdampak nyata bagi kualitas layanan kepada peserta didik.
Pada kesempatan tersebut, Baiq Nelly juga menantang para Kepala SD untuk menghadirkan kantin kejujuran di sekolah masing-masing sebagai simbol komitmen menjadikan Kota Mataram sebagai Kota Percontohan Anti Korupsi.





