
Mataram, (KabarBerita) – BRIDA NTB menerima kunjungan dari ANDI & DINA Foundation dalam rangka menjajaki kerja sama pengembangan alat pengolahan kapas sebagai bahan baku benang tenun lokal. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya lanjutan untuk mendukung industri tenun berbasis pewarna alami yang telah dikembangkan yayasan tersebut selama hampir satu dekade.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan ANDI & DINA Foundation memaparkan sejarah panjang pemintalan benang di Lombok serta tantangan yang dihadapi sejak tahun 2022, di mana sebagian besar benang yang digunakan harus diimpor akibat terbatasnya produksi lokal. Yayasan ini juga memperkenalkan konsep “warna leluhur” yang terdiri dari tujuh warna khas berbasis pewarna alami.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BRIDA NTB menyambut positif inisiatif tersebut dan menyampaikan pentingnya kerja sama dalam pengadaan serta optimalisasi mesin pengolahan kapas hingga menjadi benang. Beliau menegaskan bahwa selain mendukung industri tenun, pengolahan kapas juga memiliki potensi nilai tambah ekonomi melalui pengolahan biji kapas menjadi minyak atsiri yang bernilai tinggi.
“Kami mendukung upaya kedaulatan sandang melalui ‘Gerakan Kembali Tanam Kapas’ sebagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali kejayaan kapas di Nusa Tenggara Barat,” ujar Kepala BRIDA NTB.
Kolaborasi antara BRIDA NTB dan ANDI & DINA Foundation diharapkan mampu memperkuat rantai pasok bahan baku tenun lokal serta mendukung pelestarian budaya melalui pewarna alami khas NTB.






