
Lombok Tengah, (KabarBerita) – President of Asian Development Bank (ADB) Mr. Masato Kanda, mengunjungi salah satu lokasi Proyek Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) yaitu sistem irigasi Tengker di Dusun Dasan Baru Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, pada Senin (21/7).
Kedatangan Mr. Masato Kanda beserta gelegasi ADB lainnya disambut Gendang Beleq dan Peresean Lombok. Wakil Bupati Lombok Tengah, H.M Nursiah beserta sejumlah pejabat Pemkab Lombok Tengah dan Kepala Bappeda provinsi NTB, Iswandi, Kadis PUPR NTB, Sadimin turut serta menyambut kedatangan Mr. Masato Kanda dan Delegasi ADB lainnya.
Mr. Masato Kanda berserta Delegasi ADB lainnya menemui Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) yang telah berhasil meningkatkan produktivitas pertanian mereka pada kegiatan IPDMIP.
Sistem irigasi Tengker di Lombok Tengah ini sebelumnya telah dibiayai melalui pinjaman luar negeri Asian Development Bank (ADB).
Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengetahui secara langsung peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk dapat memberikan masukan dan tanggapan mengenai efektifitas pelaksanaan program yang didukung oleh ADB.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi NTB, Iswandi menyampaikan bahwa presiden ADB berkunjung untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) dari bantuan program IPDMIP untuk GP3A dalam rangka mendukung ketahanan pangan.
“Project ini untuk meningkatkan penguatan kelembagaan dari GP3A untuk memastikan bahwa kita bisa mempertahankan swasembada pangan,” kata Iswandi saat mendampingi Presiden ADB, Mr. Masato Kanda.
Pasca kunjungan ini, Iswandi mengharapkan agar ADB bisa melihat peran dari GP3A untuk memastikan bahwa manajemen tata kelola air sangat menentukan keberlanjutan dari ketahanan pangan. Sehingga bantuan yang diberikan ADB sebelumnya dalam bentuk hibah bisa dilanjutkan.
Dimana lanjut Iswandi, NTB merupakan salah satu lokasi project yang didanai oleh IPDMIP. Total yang telah digelontorkan untuk NTB sebanyak Rp72 Miliar.
“Project ini sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2023 terakhir. Fokusnya ke irigasi. Kita berharap dilanjutkan karena ADB kan fokusnya ke ketahanan pangan, pembangunan pertanian. Kita berharap ini diperkuat lagi oleh ADB kepada Indonesia,” terang Iswandi.
Selanjutnya, pihaknya akan menunggu hasil Monev yang dilakukan oleh ADB karena hari ini GP3A telah menunjukkan progress apa saja yang telah mereka bangun dan manfaatnya. Buktinya saat ini, NTB telah berhasil mempertahankan swasembada berasnya.
Lebih lanjut Iswandi mengungkapkan, penguatan kelembagaan GP3A harus diperluas karena semakin lama ketersediaan air semakin terbatas. Oleh karena itu pihaknya mengharapkan agar keterbatasan air ini dilakukan manajemen yang efektif dan efisien.
“Kami juga mendorong partisipasi kepada petani untuk melakukan pemulihan terhadap kemampuan kita untuk menyediakan air,” terangnya.
Menurut Iswandi, irigasi Tengker merupakan percontohan yang tersebar di sejumlah wilayah di Pulau Lombok, seperti di Kabupaten Lombok Barat. Sistem irigasi Tengker yang dikelola oleh GP3A dinilai inovatif sehingga sangat dibutuhkan masyarakat.
Penulis : Dedy Supiandi






