
LOMBOK TIMUR (KabarBerita) – Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) dari daerah pemilihan (Dapil) NTB 4 Kabupaten Lombok Timur, Hamdan Kasim mengaku sepi pemetak (minimnya lapangan pekerjaan) menjadi aspirasi yang paling banyak disuarakan warga saat dirinya melakukan reses kedua di tahun 2025.
“Minimnya lapangan pekerjaan menjadi isu utama di tengah-tengah masyarakat,” kata Hamdan Kasim kepada KabarBerita, Senin (24/2).
Kelompok warga yang banyak mengeluhkan minimnnya lapangan pekerjaan ini kata HK sapaan akrab Hamdan Kasim adalah kelompok pemuda dan emak-emak. Sehingga menurutnya perlu didorong pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai solusi.
“Ya jadi kita dorong pemberdayaan UMKM karena sasarannya ini kelompok pemuda dan emak-emak,” terangnya.
Selain masalah lapangan pekerjaan, Hamdan Kasim juga banyak menyerap aspirasi terkait perbaikan irigasi jalan desa dan jalan usaha tani. Untuk menjawab persoapan ini, dirinya mendorong pengembalian dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) kepada warga Lombok Timur sebagai salah satu daerah penghasil tembakau terbesar di NTB.
“Jadi harus mengembalikan bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) ke Lombok Timur. Saya yakin ini dapat menjadi solusi. Karna itu merupakan hak masyarakat Lombok Timur sebagai penghasil tembakau terbesar di NTB,” jelasnya.
Diketahui 65 anggota DPRD NTB akan melakukan reses kedua mulai 22 Februari hingga 1 Maret 2025. Mereka akan turun ke dapil masing-masing dalam rangka menyerap aspirasi. Hasil reses kedua untuk DPRD periode 2024-2029 ini akan menjadi program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pada APBD Perubahan tahun anggaran 2025.