
Mataram(KabarBerita)— Di era digital yang serba visual, pendekatan lama seperti ceramah dan brosur dianggap kurang efektif menyentuh generasi muda. Menyadari hal itu, BNN Kota Mataram meluncurkan pendekatan baru, kampanye lewat film.
Film berjudul “Meno Gawe, Meno Dait” menjadi senjata baru dalam perang melawan narkoba dan judi online. Tak sekadar hiburan, film ini menyuguhkan cermin realitas—kisah anak muda yang kehilangan arah akibat tekanan ekonomi, putus sekolah, dan rusaknya keluarga karena narkoba dan judi daring.
Judulnya yang bermakna “tidak ada hasil tanpa usaha” diperdalam maknanya: tak ada masa depan jika kita diam menyaksikan generasi tersesat.
Film ini digarap oleh anak-anak muda dari Cakranegara Creative Community (CCC). Mereka terinspirasi dari keresahan sosial, wawancara dengan keluarga korban, dan diskusi dengan tokoh agama. Mereka tak sekadar membuat film, tetapi membangun gerakan.
Kepala BNN Kota Mataram, Kombes Pol. Yuanita Amelia Sari, aktif mengawal proses kreatif agar pesan kampanye Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tetap kuat dan relevan dengan nilai-nilai lokal.
“Anak muda hidup dalam dunia audio-visual. Film adalah bahasa mereka, bisa menyentuh dan menggerakkan,” ujarnya.
Sutradara Muhammad Jaya Laksana menekankan pentingnya pendalaman karakter dan latar cerita. “Reading bukan hanya latihan, tapi cara mengenalkan realitas sosial kepada para aktor,” jelasnya.
Yang menarik, masyarakat terlibat langsung dalam proses. Tokoh lokal ikut menulis skenario, memberi masukan budaya, bahkan tampil dalam film. Mereka bukan sekadar penonton, tapi bagian dari pesan itu sendiri.
Film ini akan tayang perdana pada 27 Juli 2025 di bioskop Mataram Mall. Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah awal membangun kesadaran kolektif untuk melawan narkoba.
Setelah penayangan, akan ada sesi diskusi antara penonton dan tim produksi. BNN berharap pesan film ini terus hidup dalam percakapan masyarakat.