
Lombok Barat, (KabarBerita) — Sejumlah warga di Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat sempat melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di lubang jalan yang ada di ruas jalan Kediri – Kuripan.
Aksi itu dilakukan karena kondisi jalan rusak parah dan belum diperbaiki, sehingga menyebabkan genangan air saat musim hujan, dan masuk ke rumah warga. Selain itu, kerusakan tersebut juga mengakibatkan rawan terjadinya kecelakaan bagi pengendara.
Masalah genangan sendiri bersumber dari saluran air di sisi jalan yang tersumbat oleh sedimen dan sampah, serta adanya pelat beton permanen yang menutup aliran air. Akibatnya, air tidak dapat mengalir lancar, meluber ke badan jalan, dan mempercepat kerusakan lapisan aspal. Lubang pun bermunculan dan membahayakan pengguna jalan.
Merespons kondisi ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB melalui Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi Wilayah Pulau Lombok langsung turun tangan.
Kepala Balai Jalan, Kusnadi bersama Kepala Desa Kediri Selatan, para Kadus, Babinsa & Bhabinkamtibmas berjibaku memindahkan pohon pisang yang ditanam warga sebagai simbol protes. Tindakan ini menjadi wujud kepedulian Dinas PUPR Provinsi NTB terhadap aspirasi masyarakat, sekaligus penegasan bahwa suara warga benar-benar diperhatikan.
Langkah penanganan dimulai dengan normalisasi saluran air pada titik-titik yang mengalami hambatan, dengan mengangkat sedimen, membersihkan sampah, serta mengidentifikasi pelat beton permanen yang menutup aliran untuk selanjutnya perlu dilakukan pembongkaran. Tujuannya jelas, memastikan aliran air lancar dan mencegah genangan berulang di musim hujan.
Selanjutnya, Dinas PUPR Provinsi NTB melalui Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi Wilayah Pulau Lombok melaksanakan penambalan lubang jalan dengan metode patching menggunakan aspal siap pakai CPHMA (Cold Paving Hot Mix Asphalt). Material ini merupakan campuran aspal hotmix yang sudah diberi bahan tambahan (additive), sehingga bisa langsung dihampar di lapangan tanpa perlu dipanaskan kembali. CPHMA dikenal fleksibel, praktis, dan dapat digunakan kapan saja, termasuk saat cuaca lembab.
Teknologi ini juga sering dimanfaatkan untuk penanganan darurat jalan berlubang di berbagai titik, karena mampu memberikan hasil yang cukup baik meski dalam waktu singkat.
Pada ruas Kediri–Kuripan, penanganan dilakukan secara menyeluruh dengan penghamparan CPHMA pada titik genangan air di lokasi yang sempat ditanami pohon pisang, sehingga jalan kembali rata, aman, dan nyaman dilalui.
Dengan kombinasi normalisasi saluran dan perbaikan jalan berlubang menggunakan CPHMA pada penanganan ruas tersebut, Dinas PUPR Provinsi NTB menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas jalan provinsi sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi keluhan masyarakat. Langkah ini juga memperkuat konektivitas antar wilayah, sekaligus memastikan mobilitas dan keselamatan pengguna jalan tetap terjamin.
Dinas PUPR Provinsi NTB juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Kediri Selatan, para Kepala Dusun, Babinsa & Bhabinkamtibmas, serta seluruh masyarakat yang mendukung pelaksanaan kegiatan hari ini, sehingga dapat berjalan lancar dan memberi manfaat nyata bagi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
“Alhamdulillah, kami juga menghaturkan banyak terimakasih atas atensi yg sigap dari Dinas PU PR propionsi ntb utk kondisi jalan di Ruas Kediri – Kuripan.
Alhamdulillah sekarang pengguna jalan lebih nyaman dan masyarakat tidak merasa terganggu atas kondisi jalan. Mohon maaf atas nama seluruh masyarakat jika selama ini ada hal hal yang mebuat tidak nyaman,” ucap Kepala Desa Kediri Selatan. (*)