
Mataram(KabarBerita) – Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Irwan Harimansyah, menegaskan akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap seluruh pengelola pasar di kota ini. Langkah tersebut terutama menyasar para juru pungut retribusi yang diduga menjadi sumber utama kebocoran pendapatan daerah.
“Kita akan evaluasi pengelola pasar, terutama juru pungut. Juru pungut nakal akan kita tertibkan. Kalau tidak becus bekerja, ya kita keluarkan dan ganti dengan yang baru. Masih banyak yang mau jadi juru pungut, sugehan ye daripade Wali Kota,” tegas Irwan.
Ia menilai, selama ini proses evaluasi hanya menyasar kepala pasar, sementara para juru pungut tetap berada di posisi yang sama tanpa pernah di-rolling. Kondisi itu membuat perbaikan pengelolaan pasar berjalan tidak efektif.
Menurut Irwan, dari pengamatan di lapangan, tidak seluruh retribusi yang dipungut masuk ke kas daerah, terutama pungutan yang dikenakan kepada pedagang tidak tetap (PTT). Ia mencontohkan kondisi di Pasar Mandalika pada subuh hari.
“Di Pasar Mandalika, subuh itu ada sekitar 200 sampai 250 pedagang tidak tetap. Mereka dipungut, tapi uangnya tidak masuk ke kas daerah. Bayangkan, kalau satu pedagang bayar Rp2.000 sampai Rp3.000 per hari, berapa besar kebocorannya?” ujarnya.
Kebocoran juga diduga terjadi pada pungutan terhadap pedagang tetap. Untuk pasar berukuran sekitar 3.000 meter persegi, potensi retribusi harian seharusnya mencapai Rp6 juta. Namun saat ini, setoran yang masuk hanya sekitar Rp1,5 hingga Rp2 juta per hari.
Dengan kondisi tersebut, Irwan telah memerintahkan seluruh kepala pasar untuk melakukan pendataan ulang jumlah pedagang di wilayah masing-masing. Data pedagang yang digunakan selama ini disebut masih data lama dan belum pernah diperbarui.
Pada tahun 2025, target pendapatan retribusi pasar ditetapkan sebesar Rp 7,5 miliar. Hingga kini, realisasinya baru mencapai 70 persen. Untuk tahun 2026, Disdag Mataram memutuskan menaikkan target retribusi menjadi Rp8,25 miliar, atau bertambah Rp750 juta dari target tahun berjalan.
Irwan berharap evaluasi juru pungut serta pembaruan data pedagang dapat menekan kebocoran dan meningkatkan capaian pendapatan daerah secara signifikan.





