
MATARAM (KabarBerita) – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Zamroni Aziz menanggapi kasus oknum pimpinan ponpes inisial AF yang diduga mencabuli puluhan santriwatinya.
Menurutnya peristiwa tersebut telah mencoreng dunia pendidikan.
“Hari ini kita dikejutkan dengan laporan masyarakat terkait pimpinan salah satu pondok pesantren di Lombok Barat. Itu telah mencoreng institusi lembaga pendidikan kita,” kata Zamroni pada Selasa (22/4).
Zamroni sangat menyayangkan karena peristiwa itu terjadi di ponpes dimana seorang ustadz yang seharusnya menjadi contoh yang baik bagi para santri justru malah sebaliknya.
“Kami hampir setiap tahun ada khalaqah yang mengundang seluruh pimpinan ponpes. Menghadirkan semua elemen dan stakeholder yang ada termasuk pemerhati anak, Polda, dan Kemenag untuk mengumpulkan seluruh pimpinan ponpes untuk menyampaikan penyuluhan-penyuluhan bagaimana layanan terbaik, termasuk layanan untuk anak-anak kita, santri di masing-masing ponpes,” ungkapnya.
Zamroni menyampaikan bahwa berita ini baru ia ketahui dari media sosial. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemenag Pusat termasuk dengan pemerhati anak untuk menindaklanjuti berdasarkan PMA 73 yang ada terkait bagaimana kekerasan seksual pada anak.<span;> Pihaknya akan menindak tegas oknum pelaku asusila tersebut sesuai dengan regulasi yang ada.
“Kami akan bertindak tegas terhadap oknum yang melakukan tindak asusila sesuai dengan regulasi yang ada dengan melibatkan APH,” tuturnya.
Selain akan menindak tegas pelaku asusila, pihaknya juga menyiapkan sanksi termasuk juga di dalamnya evaluasi ponpesnya yang berujung pada pencabutan izin operasional.
“Saya kira ini kami juga akan turun dengan stakeholder yang ada. Kami sebenarnya sudah buat Satgas di tingkat kabupaten/kota. Di dalamnya semua elemen ada, termasuk Kemenag kabupaten/kota, forum ponpes, dan pemerhati anak dan APH,” jelasnya.
“jika pihak ponpes tidak menjalankan sesuai regulasi dengan tidak mengindahkan teguran yang akan diberikan maka kami akan mencabut izinnya ” tambahnya.
Penulis : Wira Surya
Editor : Dedy Soe