Hubungi LPA, Begini Perintah Gubernur Iqbal Terkait Pelecehan Seksual Walid Lombok

MATARAM (KabarBerita) – Kasus pelecehan seksual yang menimpa puluhan santriwati di Kabupaten Lombok Barat, mendapat perhatian serius dari Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal (LMI). Setelah meminta UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Gubernur NTB meminta Lembaga Perlindungan Anak (LPA) membantu untuk komunikasi lintas sektor.

“Iya, Pak Gubernur sudah telpon saya meminta supaya komunikasi dengan dinas teknis, UPTD, dan Kabupaten Lombok Barat,” kata Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi, Rabu (23/4).

Joko mengatakan, kepada gubernur ia telah menjelaskan proses penanganan, termasuk langkah komunikasi pada santriwati yang menjadi korban pelecehan seksual. Termasuk perlindungan pada korban.

“Para korban ini kami jaga kerahasiaannya. Sementara yang sudah kami temui ada delapan orang,” bebernya.

Joko melanjutkan, kepada Gubernur ia juga menyampaikan, persoalan yang terjadi di lembaga pendidikan agama tersebut dilakukan oleh oknum. Jadi tidak perlu membawa nama pondok pesantrennya.

“Yang bersangkutan (pelaku) juga sudah dikeluarkan dari ponpes,” tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal telah memerintahkan  Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Eny Chaerani turun membantu para korban.

“Tiang (saya) mohon bantuan ke pelungguh (kepala UPTD) segera berkoordinasi dengan lembaga-lembaga perlindungan korban yang ada enggih!” kata Iqbal kepada Eny Chaerani via telepon, Selasa malam (22/4/2025).

Gubernur NTB Lalu Iqbal juga meminta UPTD bergerak cepat dan pro aktif bekerja sama dengan pemerintah Lombok Barat membantu para korban.

“Berikan dukungan langsung tidak usah terlalu birokratis. Niki tiang gubernur meminta langsung kepada pelungguh memberikan bantuan sebaik mungkin,” pintanya.

Dalam pendampingan kepada korban, Lalu Muhamad Iqbal meminta kepada UPTD menjaga kerahasiaan privasi para santriwati yang menjadi korban. Karena hal ini terkait dengan masa depan korban.

“Tolong dijaga betul korban (privasi), dipersiapkan segera untuk trauma healing,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, mencuatnya laporan korban pelecehan Walid Lombok, bermula dari viralnya film asal Malaysia Bid’ah, dimana dalam cerita film ini tokoh agama bernama Walid yang melakukan tindakan asusila pada santriwatinya. Kejadian di film ini mirip dengan yang terjadi di salah satu ponpes di Kabupaten Lombok Barat. (*)

Related Posts

Kasus “Walid” di Lombok, DPRD Sentil Lemahnya Pengawasan Kemenag

MATARAM (KabarBerita) – Anggota DPRD NTB, H. Jamhur menyentil lemahnya pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh kantor kementrian agama (kemenag) terhadap keberadaan pondok pesantren yang ada di NTB, khususnya di…

Kemenag NTB Minta APH Tindak Tegas Pelaku Asusila

MATARAM (KabarBerita) – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Zamroni Aziz menanggapi kasus oknum pimpinan ponpes inisial AF yang diduga mencabuli puluhan santriwatinya. Menurutnya peristiwa tersebut…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Sudahi Kegaduhan Soal Dana siluman, Politisi PDI P Abdul Rahim Minta Pimpinan DPRD NTB Klarifikasi

Sudahi Kegaduhan Soal Dana siluman, Politisi PDI P Abdul Rahim Minta Pimpinan DPRD NTB Klarifikasi

Soal Dugaan Dana Siluman, Maman : Najamudin Itu Tak Paham Aturan

Soal Dugaan Dana Siluman, Maman : Najamudin Itu Tak Paham Aturan

Dewan NTB Dorong Pemprov Percepat IPR Untuk Keadilan Rakyat

Dewan NTB Dorong Pemprov Percepat IPR Untuk Keadilan Rakyat

Abdul Hadi Buka Workshop SAR di Mataram: Sinergi dan Pemberdayaan Masyarakat Jadi Kunci Penanganan Bencana

Abdul Hadi Buka Workshop SAR di Mataram: Sinergi dan Pemberdayaan Masyarakat Jadi Kunci Penanganan Bencana

Hujan Mengiringi Purna Tugas Miq Gite Sebagai Sekda NTB

Hujan Mengiringi Purna Tugas Miq Gite Sebagai Sekda NTB

Demi Keselamatan, Bupati Lotim Haerul Warisin Perkuat SOP Pendakian Rinjani

Demi Keselamatan, Bupati Lotim Haerul Warisin Perkuat SOP Pendakian Rinjani