
Mataram (KabarBerita)– Sejumlah pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengaku kebingungan setelah kendaraan dinas (randis) yang biasa mereka gunakan untuk menunjang operasional kerja sehari-hari dicabut.
“Kami kira hanya apel kendaraan, tapi ternyata langsung dicabut. Kami jadi bingung bagaimana cara kami bekerja, karena itu satu-satunya kendaraan yang kami punya,” ujar salah satu pegawai di Bagian Setda Kota Mataram, Senin (22/9).
Ia mengaku khawatir kebijakan tersebut akan berdampak pada kelancaran penyelenggaraan kegiatan atau acara yang menjadi tugas mereka. “Kami khawatir tidak bisa menyiapkan acara atau kegiatan tepat waktu karena kendaraan yang biasa kami pakai sudah dicabut,” ungkapnya.
Selama ini, lanjutnya, biaya operasional kendaraan dinas ditanggung secara pribadi. Mulai dari bahan bakar hingga pemeliharaan. “Sempat kami minta uang pemeliharaan, tapi tidak pernah dikasih karena kebijakannya siapa yang pakai kendaraan, dia yang bertanggung jawab untuk biaya operasional,” tambahnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah pegawai yang kendaraan dinasnya dicabut terlihat berjalan kaki sambil membawa helm menuju kantor tempat mereka bertugas. Situasi ini memunculkan sorotan publik terkait dampak kebijakan pencabutan randis terhadap kinerja aparatur Pemkot Mataram.