
MATARAM (KabarBerita) – Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berkomitmen penuh pada pembandingan global pencapaian the Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai bagian dari komitmen internasional.
Berfokus pada kontribusi pencapaian poin 1, 14, dan 17, Dr. Muchammadun dari Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Mataram telah mewakili institusi untuk membawakan suara pekerja batik pesisir dalam kajian lintas budaya pameran Batik Nyonyas: Tiga Generasi Seni dan Kewirausahaan di Museum Peranakan.
Diseminasi temuan penelitian berfokus pada dua hal; pertama sikap dan resiliensi mental komunitas pekerja batik Jawa di Pekalongan, Jawa Tengah dan kedua rekomendasi kebijakan terhadap isu pengembangan masyarakat komunitas batik pesisir lintas budaya.
Dengan pisau analisis pengembangan masyarakat, diseminasi penelitian dari UIN Mataram telah membawa pandangan baru atas pola-pola hubungan lintas budaya dalam tradisi usaha batik pesisir yang semula multi budaya namun tersegmen dan perubahan pola berbasis kemajuan media sosial serta bagaimana pekerja Jawa lintas generasi menyikapi kesulitan hidup dengan spiritualitas kerja ngudi raos santosa.
Pihak National Heritage Board of Singapore sebagai mitra kerjasama, lewat Peter Lee sebagai perwakilan dewan dan moderator di sesi diskusi di Ngee Ann auditorium, Asian Civilization Museum membawa audience dorongan motivasi kerja yang berbeda motifnya dan upaya-upaya bersama lintas budaya untuk menjaga tradisi motif, proses dan distribusi batik yang memanusiakan para pegiat lintas budaya.
Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. KH. Masnun, M.Ag. mendorong upaya-upaya forum pertemuan lintas budaya dalam skala global untuk mendorong pengembangan masyarakat dalam kualitas hidup.
“Komitmen UIN Mataram sebagai perguruan tinggi Keislaman di kancah global untuk berkontribusi pada wellbeing masyarakat lintas budaya, termasuk dalam forum kesejahteraan sosial pada seting pameran batik pesisir ini. Kami berterima kasih atas kemitraan National Board Heritage of Singapore dalam internasionalisasi pengembangan masyarakat ini,” pungkasnya.