
Mataram(KabarBerita) — Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Kota Mataram, pengurus DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat koordinasi bersama pengurus DPD II serta para ketua pimpinan kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kota Mataram.
Rapat yang berlangsung secara tertutup di Hotel Santika Mataram, Senin (13/10), membahas kesiapan dan jadwal pelaksanaan Musda.
Usai rapat, Sekretaris DPD I Golkar NTB H. Firadz Pariska menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menyinkronkan jadwal pelaksanaan Musda dengan agenda para anggota fraksi Golkar di DPRD NTB.
“Kami ingin agar Musda DPD II di Pulau Lombok , termasuk Kota Mataram, dapat dihadiri seluruh anggota fraksi dan pengurus DPP,” ujar Firadz.
Terkait tahapan Musda, Firadz mengatakan bahwa pendaftaran dan verifikasi calon belum dibuka. “DPD II Golkar Kota Mataram sebelumnya sudah melaksanakan rapat pleno dan membentuk panitia Musda. Selanjutnya kami dari DPD I akan berkoordinasi dengan panitia agar seluruh rangkaian kegiatan sesuai dengan juknis dan standar partai,” jelasnya.
Menanggapi munculnya sejumlah nama yang diklaim akan maju sebagai calon Ketua DPD II Golkar Kota Mataram, termasuk H. Edy Sopyan yang disebut telah mendapat dukungan dari pengurus DPD II Golkar Kota Mataram termasuk pimpinan kecamatan, Firadz memilih bersikap hati-hati.
“Saat ini masih sebatas asumsi. Fakta sebenarnya baru akan terlihat saat tahapan pendaftaran dibuka. Kami tidak bisa berkomentar lebih jauh sebelum itu,” tegasnya.
Firadz juga menegaskan bahwa DPD I tidak berada dalam posisi mengomentari dinamika dukungan yang berkembang di internal partai. “Kami tidak berbicara berdasarkan asumsi, semua akan jelas pada pelaksanaan Musda,” ujarnya.
Ia menambahkan, Musda bukan ajang perpecahan, melainkan momentum konsolidasi untuk memperkuat soliditas partai.
“Musda harus menjadi sarana menyatukan kekuatan dan menyiapkan strategi politik ke depan sesuai dengan fatsun Golkar, yakni musyawarah dan mufakat,” tutup Firadz.







