
MATARAM (KabarBerita) – Ketua Komisi III DPRD NTB, Sambirang Ahmad menyayangkan ketua tim pemenangan Iqbal-Dinda, Lalu Anis Mudjahid Akbar masuk dalam 10 nama calon Komisaris Independen Bank NTB Syari’ah yang diumumkan Panitia Seleksi (Pansel) Bank NTB Syari’ah, pada Kamis 22 Mei 2025.
Kendati demikian, politisi PKS ini meminta semua pihak harus menghargai apapun yang sudah dihasilkan oleh pansel, karena mekanismenya dinilai sebagai terobosan yang sangat baik.
“Saya sudah duga pak Anis pasti masuk karena background beliau relatif cocok juga di situ. Tapi sayangnya beliau adalah bagian dari tim sukses, sehingga sulit menepis kecurigaan publik bahwa beliau cerminan dari politik akomodatif pansel,” kata Sambirang Ahmad.
Saat ini, lanjut pria kelahiran Pulau Sumbawa ini semua pihak harus mengawal proses seleksi calon Komisaris Bank NTB Syaria’ah itu hingga ke OJK. Sehingga Komisaris yang nantinya terpilih benar-benar pruden dan bersifat impersonal sesuai prinsip meritokrasi.
“Siapapun yang akhirnya terpilih nanti benar-benar cerminan dari kebutuhan ril organisasi Bank NTB Syaria’ah alias bisa memperbaiki apa yang selama ini dinilai sebagai kekurangan dari manajemen sebelumnya. Bukan cerminan selera politik semata,” cetusnya.
Diketahui, Panitia Seleksi (Pansel) Bank NTB Syariah telah menyerahkan 10 nama calon Komisaris Independen kepada Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal. Nama-nama tersebut diumumkan lengkap dengan profilnya pada Kamis (22/5). Dari 10 nama calon Komisaris Bank NTB Syariah yang diserahkan itu, satu diantaranya nama ketua tim pemenangan Iqbal-Dinda, Lalu Anis Mudjahid Akbar.
Menurutnya sekretaris Pansel, Ridwan Mas’ud, masuknya nama Lalu Anis Mudjahid Akbar dalam daftar 10 calon komisaris itu murni berdasarkan hasil seleksi dan bukan karena intervensi dari siapapun. Karena gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, katanya sedari awal juga mewanti-wanti kepada tim pansel untuk transparan dalam proses seleksi.
“Dan memang kenyataannya Pak Anis itu punya kemampuan yang andal. Dia punya nilai tinggi, jadi bukan semata-mata karena ada intervensi,” tegasnya.








