
Mataram(KabarBerita) – Sejumlah sekolah negeri tingkat SD dan SMP di Kota Mataram kini tengah menanti kepastian nasib mereka. Beberapa di antaranya terancam digabung atau bahkan ditutup akibat kekurangan jumlah siswa yang cukup signifikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, M. Yusuf, mengungkapkan bahwa evaluasi tengah dilakukan untuk menentukan langkah yang akan diambil terhadap sekolah-sekolah yang mengalami penurunan jumlah murid.
“Kalau sekolah dengan kuota 28 siswa tapi yang mendaftar 23 itu masih bisa ditoleransi. Namun, jika jumlah siswa sangat minim, tentu harus dievaluasi,” ujarnya, Minggu (4/8).
Ia menambahkan, pihaknya bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram dijadwalkan akan turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi sekolah-sekolah tersebut.
“Rencananya Sabtu besok kami bersama Sekda akan meninjau sekolah yang kekurangan siswa, untuk memutuskan mana yang akan digabung (di-merger) dan mana yang terpaksa ditutup,” jelasnya.
Dari hasil pemetaan awal, satu sekolah dipastikan menjadi prioritas penutupan, yaitu SD Negeri 36 Mataram. Selain jumlah siswa yang sangat sedikit, terdapat pula faktor eksternal lain yang memperkuat alasan penutupan.
“Sekolah ini tidak hanya kekurangan siswa, tapi juga memiliki tembok pembatas yang jika dibuka bisa memicu potensi konflik. Itu menjadi salah satu pertimbangan utama,” tambah Yusuf.
Pemerataan distribusi siswa masih menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Mataram. Saat sekolah-sekolah negeri yang berstatus favorit kebanjiran peminat, sekolah-sekolah di wilayah pinggiran justru mengalami kekosongan siswa.
Situasi ini menuntut solusi konkret dan kebijakan jangka panjang dari Pemkot Mataram, agar akses pendidikan yang merata dan berkeadilan bisa benar-benar terwujud di semua wilayah.








